HIPOTESIS
Berasal dari kata hipo dan thesis. Hipo artinya
sementara/lemah kebenarannya dan thesis artinya pernyataan/teori. Pernyataan sementara
yang perlu diuji kebenarannya. Untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis
digunakan pengujian yang disebut pengujian hipotesis.
Pengujian hipotesis dijumpai dua jenis hipotesis, yaitu
hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha).
a. Hipotesis Nol (Ho)
Hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan sesuatu
kejadian antara kedua kelompok. Atau
hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel satu dengan
variabel yang lain.
Contoh :
Contoh :
1. Tidak ada perbedaan berat badan bayi antara mereka yang dilahirkan dari ibu yang merokok dengan mereka yang dilahirkan dari ibu yang tidak merokok.
2. Tidak ada hubungan merokok dengan berat badan bayi.
b. Hipotesis Alternatif (Ha)
Hipotesis yang menyatakan ada perbedaan suatu kejadian
antara kedua kelompok. Atau hipotesis yang menyatakan ada hubungan variabel
satu dengan variabel yang lain.
Contoh :
Contoh :
n 1. Ada perbedaan berat badan bayi antara mereka yang
dilahirkan dari ibu yang merokok dengan mereka yang dilahirkan dari ibu yang
tidak merokok.
n 2. Ada hubungan merokok dengan berat badan bayi.
ARAH/BENTUK
UJI HIPOTESIS
Bentuk
hipotesis alternative akan menentukan arah uji statistic apakah satu arah (one
tail) atau dua arah (two tail).
1.
one tail (satu sisi):bila hipoteis
alternatifnya menyatakan adanya perbedaandan adanya pertanyaan yang mengatakan
hal yang satu lebih tinggi/rendah dari hal yang lain
Contoh:
Berat
badan bayi dari ibu hamil yang merokok lebih kecil dibandingkan berat badan
bayi dari ibu hamil yang merokok.
2.
Two tail(dua sisi) merupakan hipotesis
alternative yang hanya menyatakan perbedaan tanpa melihat apakah hal yang satu
lebih tinggi /rendah dari yang lain.
Contoh:
Berat
badan bayi dari ibu hamil yang merokok berbeda dibandingkan berat badan bayi
dari ibu yang tidak merokok.atau dengan kata lain :ada perbedaaan berat badan
bayi antara mereka yang dilahirkan dari ibu yang merokok dibandingkan dari
mereka yang tidak merokok.
Contoh
penulisan hipotesis :
Suatu
penelitian ingin mengetahui hubungan antaa jenid kelamin dengan tekanan darah
maka hipotesisnya adalah sbb:
Ho:µA
=µB
Tidak ada perbedaan
mean takanan darah antara laki-laki dan perempuan atau tidak ada hubungan
antara jenis kelamin dengan tekanan darah.
Ha:
µA ≠≠ µB
ada perbedaan mean
tekanan darah antara laki-laki dan permpuan atau ada hubungan antar jenis
kelamin dengan tekanan darah.
KESALAHAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dalam
pengujian hipotesis kita selalu dihadapkan antara sutau kesalahan pengambilan
keputusan,
a.
Kesalahan tipe 1(α)
Merupakan
kesalahan menolak Ho padahal sesungguhnya Ho benar.artinya:Menyimpulkan adanya perbedaan padahal sesungguhnya tidak
ada perbedaan.peluang kesalahan tipe satu (I) adalah α atau sering disebut tingkat signifikasi (significance
Level). Sebaliknya peluang untuk tidak memuat kesalahan tipe I adalah sebesar
1- α yang disebut dengan tingkat kepercayaan(confidence level).
b.
kesalahan Tipe II(β)
Merupakan
kesalahan tidak menolak Ho padahal sesungguhnya Ho salah.Artinya:Menyimpulkan
tidak ada perbedaan padahal sesungguhnya ada perbedaan peluang untuk memuat kesalahan
tipe II ini adalah sebesar β.Peluang untuk tidak memuat kesalahn tipe II adalah sebesar 1- β,dan
dikenal dengan tingkat kekuatan uji(power of the best).
Tabel
Kesalahan pengambilan
keputusan
Keputusan
|
Ho Benar
|
Ho salah
|
Tidak menolak Ho
|
BenaR (1- β)
|
Kesalahan tipe II (β)
|
Menolak Ho
|
Kesalahn tipe I (α)
|
Benar (1- β)
|
Power of test (kekuatan
Uji).
Merupakan
peluang untuk menolak hipotesis Nol (Ho) Ketika Ho memang salah.atau dengan
kata lain,kemampuan untuk mendeteksi adanya perbedaan bermakna antara kelompok-
kelompok yang diteliti ketika perbedaan- perbedaan itu memang ada.Power=1-β
Dalam
pengujian hipotesis dikehendaki nilai α dan β kecil atau(1- β) besar.Namun hal
ini sulit dicapai karena bila α makin nilai β akan semakin besar.Berhubung harus
dubuat keputusan menolak Ho maka harus diputuskan untuk memilih salah satu saja
yang harus diperhatikan.pada umumnya untuk amannya dipilih nilai α.
MENENTUKAN
TINGKAT KEMAKNAAN ( Level of Significance)
Tingkat
kemaknaan merupakan kesalahan tipe I Suatu uji yang biasanya diberi notasi
α.seperti sudah diketahui bahwatujuan dari pengujian hipotesis adalah untuk
memuat suatu pertimbangan tentang perbedaan antara nilai sample dengan keadaan
populasi sebagai sutau hipotesis.Langkah selanjutnya setelah menetukan
hipotesis nol dan hipotesis alternative adalah menentukan kriteria
/batasan yang digunakan untuk
memutuskan apakah hipotesis nol ditolak
atau gagal di tolak disebut dengan tingkat kemaknaaan (Level of significance)
tingkat kemaknaan,atau sering disebut dengan nilai α,merupakan nilai yang
menunjukkan besarnya peluang salah dalam menolak hipotesis nol.atau dengan kata
lain,nilai α merupakan batas toleransi peluang salah dalam menolak hipotesis
nol.dengan kata-kata yang lebih sederhana,nilai α merupakan nilai batas maksimal kesalahan
menolak Ho berarti mengatakan adanya perbedaan /hubungan.sehingga nilai α dapat
diartikan pula sebagai batas nilai maksimal kita salah mengatakan adanya
perbedaan.
Penentuan
nilai α(alpa) tergantung dari tujuan dan
kondisi penelitian.Nilai α (alpa) yang sering digunakan adalah 10%,5% atau
1%.untuk bidang kesehatan masyarakat biasanya digunakan nilai α (alpa) sebesar
5% sedangkan suatu pengujian obat-obatan digunakan batas toleransi kesalahan
yang lebih kecil misalnya 1% karena mengandung risiko fatal.misalkan seorang
peneliti yang akan menetukan apakah suatu obat bius berkhasiat akan menetukan α
yang kecil ,peneliti tersebut tidak akan mau mengambil resiko bahwa ketidak
berhasilan obat bius besar karena akan berhubungan dengan nyawa sweseorang yang
dibius.
PEMILIHAN
JENIS UJI PARAMETRIK ATAU NON PARAMETRIK
Dalam pengujian hipotesis sangat berhubungan dengan
distribusi data populasi yang akan diuji. Bila distribusi data populasi yang
akan diuji berbentuk normal/simteris/Gauss, maka proses pengujian dapat
digunakan dengan pendekatan uji statistik parametrik. Bila distribusi data
populasinya tidak normal atau tidak diketahui distribusinya maka dapat
digunakan pendekatan uji statistik Non Parametrik.
PERBEDAAN SUBSTANSI / KLINIS
dan PERBEDAAN STATISTIK
Perlu dipahami/disadari bagi peneliti bahwa berbeda
bermakna/signifikan secara statistik tidak berarti (belum tentu) bahwa
perbedaan tersebut juga bermakna dipandang dari segi substansi/klinis.
Seperti diketahui bahwa semakin besar sampel yang
dianalisis akan semakin besar menghasilkan kemungkinan berbeda bermakna.
Dengan sampel besar perbedaan-perbedaan sangat kecil,
yang sedikit atau bahkan tidak mempunyai manfaat secara substansi/klinis dapat
berubah menjadi bermakna secara statistik. Oleh karena itu arti kegunaan dari
setiap penemuan jangan hanya dilihat dari aspek statistik semata, namun harus
juga dinilai/dilihat dari kegunaan dari segi klinis/substansi.
PROSEDUR
UJI HIPOTESIS
A.
Menetapkan
Hipotesis
Hipotesis
dalam statistic dikenal dua macam yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis Hipotesis Nol (Ho)
a.
Hipotesis
Nol ( Ho )
Hipotesis
yang menyatakan tidak ada perbedaan sesuatu kejadian antara kedua kelompok.
Contoh:
Tidak ada perbedaan berat
badan bayi antara mereka yang dilahirkan dari ibu yang merokok dengan mereka
yang dilahirkan dari ibu yang tidak merokok.
b.
Hipotesis
Alternatif (Ha)
Hipotesis
yang menyatakan ada perbedaan suatu kejadian antara dua kelompok.
Contoh : Ada perbedaan berat badan bayi antara mereka
yang dilahirkan dari ibu yang merokok dengan mereka yang dilahirkan dari ibu
yang tidak merokok.
alternative
(Ha)
Dari hipotesis
alternative akan diketahui apakah uji statistic menggunakan satu arah (one
tail) atau two tail (dua arah)
B.
Penentuan Uji Statistic yang Sesuai
Ada
beragam jenis uji statistic yang dapat digunakan. Setiap uji statistic
mempunyai persyaratan tertentu yang harus di penuhi. Oleh karena itu harus
digunakan uji statistic yang tepat sesuai dengan data yang di uji. Jenis uji
statistic sangat tergantung dari :
a.
Jenis variable yang akan dianalisis
b.
Jenis data apakah dependen atau
independen
c.
Jenis distribusi data populasinya apakah
mengikuti distribusi normal atau tidak.
Sebgai
gambaran, jenis uji statistic untuk mengetahui perbedaan mean akan berbeda
dengan uji statistic untuk mengetahui perbedaan proporsi/persentase. Uji beda
mean menggunakan uji T atau uji anova, sedangkan uji untuk mengetahui perbedaan
proporsi di gunakan uji KAI kuadrat
C.
Menentukan Batas atau Tingkat Kemaknaan ( level of significance )
Batas
atau tingkat kemaknaan , sering juga disebut dengan nilai . Penggunaan nilai
alpha tergantung tujuan penelitian yang dilakukan, untuk bidang kesehatan
masyrakat biasanya menggunakan nilai alpha 5% .
D.
Penghitungan Uji Statistic
Penghitungan uji statistic adalah menghitung data sampel
kedalam uji hipotesis yang sesuai. Misalnya kalau ingin menguji perbedaan mean
antara dua kelompok, maka data hasil pengukuran dimasukkan ke rumus uji T. dari
hasil perhitungan trsebut kemudian dibandingkan dengan nilai populasi untuk
mengetahui apakah ada hipotesis ditolak atau gagal menenolak hipotesis
E.
Keputusan Uji Statistic
Seperti telah disebutkan pada langkah D, bahwa hasil
pengujian statistic akan menghasilkan dua kemungkinan keputusan yaitu menolak hipotesis nol dan
gagal menolak hipotesis nol. Keputusan uji statistic apat dicari dengan dua
pendekatan yaitu pendekatan klasik dan pendekatan probabilistic kedua pendekan
secara jelas akan di uraikan berikut
a. Pendekatan klasik
Untuk
memutuskan apakah Ho ditolak maupun gagal ditolak, dapat digunakan dengan cara
membandingkan nilai perhitungan uji statistic dengan nilai pada table. Nilai
table yang dilihat sesuai dengan jenis distribusi uji yang kita lakukan,
misalnya kalau kita melakukan uji Z maka nilai table dilihat dari table Z (
table kurva normal), contoh lain misalnya kalau kita lakukan uji T maka setelah
kita dapat nilai perhitungan uji T kemudian kita bandingkan angka yang ada pada
table T. besarnya nilai table sangat tergantung dari nilai alpha () yang kita gunakan dan
juga tergantung dari apakah uji kita one tail (satu sisi/satu arah) atau two
tail (dua sisi/arah).
1. Uji
two tail (dua sisi/dua arah)
Ho : x = m
Ha : x ¹ m
Pada uji ini menggunakan uji dua arah sehingga untuk mencari nilai Z di tabel kurve normal, nilai a-nya harus dibagi dua arah yaitu ujung kiri dan kanan
dari suatu kurva normal, sehingga nilai alpha = ½ a . Sebagai contoh bila ditetapkan nilai a = 0,05 maka nilai
alpha = ½ (0,05) =0,025, pada a= 0.025 nilai Z-nya adalah 1,96.
1.
Uji
one tail (satu sisi/satu arah)
Ho : x = m
Ha : x > m
Maka uji nya adalah satu arah, nilai alphanya tetap 5 % (tidak
usah dibagi dua) sehingga nilai Z= 1,65.
Dari kedua nilai
tersebut ( nilai perhitungan uji statistic dan nilai dari table) maka kita
dapat memutuskan apakah Ho ditolak atau Ho gagal ditolak denagn ketentuan sbb:
n Bila nilai perhitungan uji statistik lebih besar
dibandingkan nilai yang berasal dari tabel (nilai perhitungan >
nilai tabel), maka keputusannya: Ho ditolak .
Ho ditolak, artinya: ada perbedaan
kejadian (mean/proporsi) yang signifikan antara kelompok data satu dengan
kelompok data yang lain.
n Bila nilai perhitungan uji statistik lebih kecil
dibandingkan nilai yang berasal dari tabel (nilai perhitungan <
nilai tabel), maka keputusannya: Ho gagal ditolak .
Ho gagal ditolak, artinya: tidak ada
perbedaan kejadian (mean/proporsi) antara kelompok data satu dengan kelompok
data yang lain. Perbedaan yang ada
hanya akibat dari faktor kebetulan (by chance).
a.
Pendekatan Probabilistic
Seiring dengan kemajuan perkembangan komputer maka uji
statistik dengan mudah dan cepat dapat dilakukan dengan program-program
statistik yang tersedia di pasaran seperti Epi Info, SPSS, SAS dll.. Setiap
kita melakukan uji statistik melalui program komputer maka akan
ditampilkan/dikeluarkan nilai P (P value). Dengan nilai P ini kita dapat
menggunakan untuk keputusan uji statistik dengan cara membandingkan nilai P
dengan nilai a (alpha). Ketentuan
yang berlaku adalah sbb:
n Bila nilai P £ nilai a, maka keputusannya
adalah Ho ditolak
n Bila nilai P > nilai a, maka
keputusannya adalah Ho gagal ditolak
Perlu diketahui bahwa Nilai P two tail adalah dua kali
Nilai P one tail, berarti kalau tabel yang digunakan adalah tabel one tail
sedangkan uji statistik yang dilakukan two tail maka Nilai P dari tabel harus
dikalikan 2. Dengan demikian dapat disederhanakan dengan rumus: Nilai P two
tail = 2 x Nilai P one tail.
PENGERTIAN
NILAI P
Nilai P merupakan nilai yang menunjukkan besarnya peluang
salah menolak Ho dari data penelitian. Nilai P dapat diartikan pula sebagai
nilai besarnya peluang hasil penelitian (misalnya adanya perbedaan mean atau
proporsi) terjadi karena faktor kebetulan (by chance). Harapan kita nilai P
adalah sekecil mungkin, sebab bila nilai P-nya kecil maka kita yakin bahwa
adanya perbedaan pada hasil penelitian menunjukkan pula adanya perbedaan di
populasi. Dengan kata lain kalau nilai P-nya kecil maka perbedaan yang ada pada
penelitian terjadi bukan karena faktor kebetulan (by chance).
JENIS
– JENIS UJI HIPOTESIS
a.
Menguji
Beda Mean Satu sampel
Tujuan pengujian adalah untuk
mengetahui perbedaan mean populasi dengan mean data sampel penelitian. Berdasarkan ada tidaknya nilai s (baca : tho) dibagi dua jenis:
Bila nilai s diketahui
maka digunakan uji Z, rumusnya:
x - m
Z = ------------
s / Vn
Bilai nilai s tidak diketahui maka digunakan uji t , rumusnya:
x - m
t =
------------
Sd / Vn
df =
n-1
Ket : x = rata-rata data sampel
m = rata-rata data populasi
s = standar deviasi
data populasi
Sd =
standar deviasi data sampel
n = jumlah sampel yang diteliti
contoh
permasalahan :
n Diketahui bahwa kadar Kolesterol orang dewasa normal
adalah 200 gr/100 ml dengan standar deviasi sebesar 56 gr. Seorang peneliti
telah melakukan pengukuran kadar kolesterol sekelompok penderita hipertensi yang jumlahnya sebanyak 49 orang. Didapatkan rata-rata kadar kolesterol mereka 220 gr/100 ml. Peneliti ini ingin menguji
apakah kadar kolesterol penderita hipertensi
berbeda dengan kadar kolesterol orang dewasa normal ?.
Ø
Penyelesaian ;
Kadar kolesterol normal adalah mean populasi m =
200 mg
Standar deviasi populasi s = 56 mg
Kadar kolesterol sampel = 220 mg ------(x )
Ø Proses Pengujian
1.
Hipotesis
Ho : m = 200
tidak ada
perbedaan rata-rata kadar kolesterol orang dewasa dengan penderita hipertensi
Ha : m ¹ 200
ada perbedaan
rata-rata kadar kolesterol orang dewasa dengan penderita hipertensi
Bila dilihat hipotesis alternatifnya hanya ingin
mengetahui perbedaan, maka jenis uji statistiknya yang digunakan adalah two
tail (dua arah).
2.
Level of significance
Batas kemaknaan/level of significance pada uji
statistik ini digunakan 5 %
3.
Pemilihan Uji
Statistik
Tujuan penelitian adalah ingin membandingkan nilai
populasi (data orang dewasa) dengan data sampel (data penderita hipertensi),
maka jenis uji statistik yang digunakan adalah uji beda mean satu sampel dengan
pendekatan uji Z (karena standar deviasi populasi diketahui).
4.
Perhitungan
uji statistic
Dari
soal diatas nilai standar deviasi populasi diketahui maka rumus yang digunakan
adalah:
x - m
Z = --------
s/Ön
220 -200
Z
= -------------- = 2.5
56/Ö 49
5.
Keputusan
Uji Statistik
Setelah
selesai menghitung nilai statistic, maka langkah selanjutnya adalah mengetahui
keputusan uji apakah ho ditolak atau ho gagal ditolak seperti telah diuraikan
terdahulu bahwa ada dua cara untuk mengetahui hal tersebut, yaitu dengan
pendekatan klasik dan pendekatan probabilistic.
a. Pendekatan probabilistic
Pada
pendekatan ini dicari nilai p untuk kemudian dibandingkan dengan nilai alpha. Pada
tahap ini nilai Z yang diperoleh dari perhitungan dikonversi kedalam tabel
kurve normal untuk mencari nilai p.
.10
|
-
|
.05
|
.025
|
.01
|
.005
|
|
1
|
…………
|
Nilai
p
|
………….
|
………
|
…….
|
|
….
|
||||||
24
|
1.318
|
-
|
1.711
|
2.064
|
2.492
|
2.797
|
dst
|
||||||
t=1,59
|
Tabel T terdiri kolom dan baris, baris menunjukkan
nilai DF dan kolom menunjukkan nilai
alpha (yang nantinya digunakan untuk mencari nilai p). angka dalam table
menunjukkan nilai t table yang antinya digunakan untuk knversi dengan nilai t
hitung. Pada baian kolom semakin kekanan nilai alpha-nya (nilai p) akan semakin
kecil yaitu dari 0.10 s/d 0.005. bagaimana cara mencari nilai p pada df = 24,
coba ikuti ilustrasi berikut :
Bila nilai t= 1,711 maka kita lihat diatas dan tepat pada nilai alpha 0.05, artinya nilai p = 0.05, artinya nilai p = 0.05. Bila nilai t = 2,492, maka dengan cara yang sma akan diperoleh nili p = 0,01. Bla nilai t = 2,30, terlihat terleta antara dua nilai yaitu antara 2,064 (p=0,025) dan 2,492 (p=0,01), berarti nilai pnya >0,01 dan < 0,025 0,01<p<0,025
Bila nilai t= 1,711 maka kita lihat diatas dan tepat pada nilai alpha 0.05, artinya nilai p = 0.05, artinya nilai p = 0.05. Bila nilai t = 2,492, maka dengan cara yang sma akan diperoleh nili p = 0,01. Bla nilai t = 2,30, terlihat terleta antara dua nilai yaitu antara 2,064 (p=0,025) dan 2,492 (p=0,01), berarti nilai pnya >0,01 dan < 0,025 0,01<p<0,025
Pada soal diatas diperoleh nilai t=1,59 dan df=24, terletak pada posisi
antara nilai 1,318 dan 1,711 kemudian kalau kita tarik keatas berarti terletak
antara nilai alpha 0,10 dan 0,05, berarti nilai p-nya lebih kecil dari
0,10(p<0,10) dan lebih besar dari 0,05(p>0,05), atau dapat ditulis: 0,05 <p<0,10n.
Karena tabel t merupakan jenis tabel untuk one tail, maka
nilai p yang didapat dari tabel harus dikalikan dua. Hasilnya adalah = 2 x
0,05<p< 0,10 = 0,10<p<0,20
Jadi nilai p > 0,10
Jadi nilai p > 0,10
Dengan melihat hasil p dan membandingkannya dengan a maka ternyata p besar dari a, sehingga.hipotesis nol (Ho) gagal ditolak. Dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa data sampel tidak menyokong untuk
menyatakan kadar kolesterol dari orang dewasa berbeda dengan kadar kolestrol
penderita hipertensi. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan yang bermakna kadar kolesterol orang dewasa dengan kadar kolesterol
penderita hipertensi (p>0,10).
a. Menguji Beda Proposi
Tujuan adalah untuk mengetahui/menguji perbedaan
proporsi populasi dengan proporsi data sampel penelitian.
Hipotesis:
Ho: p = P Ho:
p = P
Ha : p ¹ P Ho:
p > P atau Ho: p < P
two tail one
tail
Rumus :
p
- P
Z = ------------------
V (P .
Q) / n
Ket : p =
proporsi data sampel penelitian
P
= proporsi data populasi
Q
= 1 - P
Contoh
soal :
Dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten X tahun yang lalu menyebutkan bahwa
40 % persalinan dilakukan oleh Dukun. Kepala Dinas ingin membuktikan apakah
sekarang persalinan masih tetap seperti laporan tahun lalu atau sudah berubah.
Untuk pengujian ini diambil sampel random sebanyak 250 persalinan dan dilakukan
wawancara pada ibu baru setahun terakhir melakukan persalinan, dan ternyata
terdapat 41 % yang mengaku bersalin melalui dukun. Ujilah apakah ada perbedaan
proporsi persalinan antara laporan dinas dengan sampel penelitian, dengan alpha
5%.
Jawab :
Diketahui: n=250 P=0,40 Q=1-0,40=0,60
p=0,41
Hipotesis:
Ho: P=0,40
tidak
ada perbedaan proporsi persalinan antara data dinas dengan data sampel
Ha: P ¹ 0,40
ada
perbedaan proporsi persalinan antara data dinas dengan data sampel
0,41
- 0,40
Z = -------------------------------
V
(0,40 x
0,60) / 250
z = 0,33
Dari nilai Z=0,33 diperoleh peluang 0,1293 (tabel kurve normal, lampiran III) berarti
nilai p-nya = 0,5 - 0,1293 = 0,3707
Nilai p = 0,3707 , namun perlu diketahui bahwa nilai
peluang pada tabel kurve normal merupakan nilai one tail.
Sedangkan arah uji pada uji ini adalah two tail (lihat hipotesis Ha-nya), maka
Nilai P untuk uji ini adalah : 2 x 0,3707 = 0,7414. Jadi nilai p = 0,7414
. Dengan melihat hasil nilai p dan membandingkannya dengan a sebesar 0,05 maka terlihat bahwa nilai p lebih besar
dari a, sehingga kita memutuskan Ho gagal ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada a 5% secara statistik proporsi persalinan antara laporan
dinas dengan data penelitian tidak berbeda
(p=0.7414)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Andana Dita Ramadhani
Agus Merianti
Eka Rahima Rahman
Muhana Sari
Muhajir
Supriyandi
Pokies Casino Review | Is This Site Reliable? (2021)
BalasHapusPokies Casino is a 케이 뱃 great online gambling 22bet site for Canadian players, providing a lot of great games to ensure they 텍사스 홀덤 족보 don't have to leave 예스 벳 88 a Rating: 7.3/10 · Review e스포츠 by Isabella Lawson